24 Juli 2011

Buku Laris !!!

Kurang dari sebulan yang lalu (tepatnya tanggal 30 Juni 2011), Buku Social Enterprise mulai terpajang di Toko Buku Gramedia dalam deretan buku-buku baru. Tanggal 23 Juli 2011 saat saya jalan-jalan ke Toko Buku Gramedia di Pejaten Village, Buku Social Enterprise telah masuk dalam daftar buku laris (Alhamdulillaah...), semoga ini menjadi jalan Buku Social Enterprise sebagai buku Best Seller.

Terima kasih kepada semua yang telah membeli buku Social Enterprise semoga bermanfaat dan memberi dampak untuk terus memperbaiki masa depan. Bagi yang sudah membacanya, kami persilakan untuk memberikan tanggapan, apresiasi atau komentar tentang isi buku tersebut, baik melalui website ini, atau melalui akun facebook saya (Ahmad Juwaini Full) atau melalui akun twitter saya : @ahmadjuwaini.

Untuk yang belum membeli buku tersebut, buruan yah segera membelinya, sebelum kehabisan (he..he..he..)

Terima kasih untuk semua.
Salam Hormat

Ahmad Juwaini

17 Juli 2011

Testimoni dari Yani Cahaya melalui Facebook

"Alhamdulilah Pak Juwaini,Yani sudah mendapatkan bukunya.Pak bener2 luar biasa motivasinya.sukses selalu ya Pak..!!" (untuk buku Social Enterprise)

01 Juli 2011

Social Enterprise : Sukses Nyata Dompet Dhuafa


“Sikap peduli adalah sebuah nilai dasar dan sikap untuk memerhatikan dan bertindak proaktif terhadap kondisi-kondisi atau keadaan yang sedang terjadi di sekitar kita.” Secarik amanah berfaedah ini tertulis dalam buku baru karya Ahmad Juwaini bertajuk
Social Enterprise (Transformasi Dompet Dhuafa Menjadi World Class Organization), yang diluncurkan beberapa waktu lalu.
Buku ini lebih memaparkan tentang kisah sukses perjalanan lembaga amil zakat Dompet Dhuafa selama kurun delapan belas tahun berdiri. Disinilah Ahmad coba memaparkan ajakan kepada publik untuk mari beramal untuk membantu sesama.
“Salah satu program sukses Dompet Dhuafa adalah pelayanan kesehatan gratis dan qur’ban sejak tahun 1994,” ujarnya.
Bermisikan menselaraskan kehidupan umat adalah sebuah niatan yang mulia, akan tetapi banyak pihak yang tentu harus akan terlibat. Social Enterprise sebenarnya coba mengayom bahwa sudah saatnya masyarakat kita berniat maju meningkatkan produktifitas dan manfaat ekonominya, dengan membangun pondasi kewirausahaan sosial.
Ini sebuah ajakan yang cukup bijak agar masyarakat kita semakin kuat kedudukan produktifitas ekonominya dengan manfaat yang lebih baik. Semakin kuat kedudukannya, maka bangsa pun juga semakin kuat tatanan ekonominya.
Gali Produktifitas Umat
Dompet Dhuafa adalah sebuah pemahaman akan manfaat serta menggali produktifitas umat yang sebenarnya. Kepedulian untuk membantu sesama selalu menjadi prioritas utama bagi lembaga amil zakat ini. Terbukti dengan semakin banyaknya jumlah donatur dompet dhuafa saat ini, hingga mencapai angka 55.000 donatur dalam skala nasional.
Bisnis kewirausahaan sosial yang di terapkan dompet dhuafa juga bukanlah semata mata untuk mengatasi pengangguran dan kemiskinan, namun perlu adanya penyelaggaraan perbaikan kesejahteraan umat dengan menyeluruh.
Komitmen dan konsistensinya adalah dengan terus melakukan terobosan dan pengembangan yang dilakukan dompet dhuafa, telah memboyongnya menjadi World Class Organization. Sekali lagi, sebuah pengakuan dunia dicapai sebagai lembaga social enteprise, pencapaian prestasi yang tak mudah didapat.
Ada yang menarik di buku ini, yaitu sampul buku yang memajang foto Ahmad menggenjot becak. Kenapa mesti memilih foto sampul ini? Jawabnya begini: “Para penarik becak itu adalah para pejuang yang tak lelah mengayuh pedal, baik itu jalannya nanjak atau turun. Inilah sebuah ilustrasi nyata bahwa mereka berjuang mengarungi hidup dengan ketekunan dan semangat yang tinggi meski kehidupan mereka masih relatif jauh dibawah standar,” papar Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa Republika itu. - (L. Herlambang)

Sumber : www.fokuskini.com/2011/06/%E2%80%9Csocial-enterprise%E2%80%9D-sukses-nyata-dompet-dhuafa/

Testimoni dari Nadia Cahyani (Pimred Iqro Hongkong)

"waow... membaca buku "Social Interprise",,, serasa dunia menjadi terang benderang...... luar biasa...."