30 September 2009

Blog DD yang Menipu !

Sehubungan dengan adanya blog yang menggunakan nama Dompet dhuafa yang beralamat di : www.dompetdhuafa.blogspot.com yang mengajak orang mendonasikan dana, padahal bukan merupakan blog Dompet Dhuafa yang benar, atau dapat dikatakan mengandung unsur penipuan, maka kami menghimbau kepada semua amil dd untuk :
1. Untuk mengklik tulisan "panji Blog ini" atau "Flag this blog" yang ada di bagian atas blog tersebut.
2. Menginformasikan kepada khalayak melalui status di YM dan FB-nya masing-masing amil bahwa blog itu adalah blog dompet dhuafa yang palsu atau menipu.

sementara secara kelembagaan, DD akan :
1. Memasang iklan tentang hal ini.
2. Mencantumkan di web kita (www.dompetdhuafa.org) bahwa blog itu tidak benar atau plasu (tolong yah mas shofa hal ini dimuat di web kita)
3. Melakukan upaya-upaya tindakan hukum, jika memungkinkan.

terima kasih atas perhatian dan kerjasama amil semua.

salam

ahmad juwaini

29 September 2009

Usulan Saat Halal Bi Halal

Hari ini bertemu banyak orang dalam acara halal bi Halal keluarga besar DD di LPI Parung Bogor. Di antara banyak tamu ada Pak Haidar Bagir dan Mr. Haider (temannya pak haidar). dari obrolan ringan sampai tercetus gagasan / usulan, yaitu :
Usulan Pak Haidar :
1. DD lebih memberikan perhatian untuk mengembangkan social business
2. DD bisa bekerjasama dengan UI untuk mendatangkan Mahmud Yunus (Grameen Bank) sekaligus melakukan kerjasama dengan berbagai perusahaan
3. DD mengembangkan program penghijauan di belitung dan bangka dengan mengambil "angle" keberhasilan Laskar pelangi.
4. Mengadakan Pemutaran Film : Emak Naik Haji

Usulan Pak Haider :
1. DD mengembangkan Open University untuk masyarakat muslim yang berbasis di masjid, berbiaya sangat murah.

19 September 2009

Mohon Maaf Lahir Batin

Seiring takbir berkumandang, menyambut hari kemenangan datang, dengan ketulusan hati kami menghaturkan : selamat idul fitri 1 syawal 1430 H, Taqabalallahu Minna wa minkum, Mohon maaf lahir dan batin atas semua salah dan khilaf, baik yang disengaja, maupun tidak disengaja (ahmad juwaini & keluarga)
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

18 September 2009

Di muat di Kolom CEO Tabloid Kontan edisi 17 - 24 september 2009

Meskipun terjadi kesalahan penulisan nama jabatan saya, Alhamdulillah... pada Tabloid Kontan mingguan edisi N0. 50 - XIII, 17 - 24 September 2009, pada halaman 20 dimuat pandangan dan profil saya seputar pengelolaan zakat dengan judul tulisan : "Supaya Masyarakat Percaya, Kami Selalu Terbuka".

Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat bagi yang membacanya dan terus dapat menyosialisasikan zakat dan dompet dhufa kepada masyarakat.

Khusus untuk penulisan nama jabatan, saya sesungguhnya sudah memberikan kartu nama saya dan menyebut nama jabatan saya, cuma wartawannya mungkin salah kutip / salah tulis.

Di dalamnya juga ada pemuatan informasi yang salah tentang cabang DD di Sidney, yaitu seharusnya tercantum DD bekerjasama dengan CIDE, tetapi di dalam tulisan itu tercantum bekerjasama dengan Walikota Sidney (mungkin sedang tulalit wartawannya karena wawancara di bulan puasa, he..he..., maaf yah mas azis...)

Tapi terima kasih untuk tabloid kontan yang telah memuat semua itu, terutama buat mas azis dan muradi. Sering-sering yah... (he..he..), doa kami untuk semua keluarga besar Tabloid Kontan. Sukses Mulia buat Kontan !

Salam
ahmad juwaini

14 September 2009

Komentar & Apresiasi atas Pemuatan Profil Ahmad Juwaini

Berikut adalah sebagian komentar dan apresiasi atas dimuatnya sosok Ahmad Juwaini di Harian Republika 13 September 2009 :

"Alhamdulillah, selamat bung ahmad" (Parni Hadi, Pembina DD)

"Saya Sudah baca, bagus"(Didin Hafidhuddin, Ketua Umum BAZNAS)

"Semoga Pengakuan ini menambah semangat untuk meningkatkan intensitas membela kaum dhuafa dengan ketulusan sebagai upaya mendapatkan redho Ilahi dan menjauh dari perbuatan siar, Doa kami selalu" (Houtman Z Arifin, Pembina DD)

"Alhamdulillah... Semoga menjadi catatan sejarah bagi Mas Ahmad dan keluarga, terutama untuk anak-anak, agar mencontoh sepak terjang ayahandanya dan menjadi sosok untuk membangkitkan inspirasi bagi semua pembacanya. Amien" (Iskandar Zulkarnain, Pengusaha Muslim)

"Selamat ya mas Ahmad, mudah-mudahan hal ini mendorong zakat dan pribadi mas ahmad masuk dalam mainstream negara" (Rahmad Riyadi, Dewan Pengawas DD)

"Assalamualaikum, profil / sosok pak Ahmad Juwaini yang ditampilkan Republika hari ini, semoga semakin mengangkat profesi amil zakat sebagai pekerjaan mulia yang memiliki nilai kebanggaan tersendiri. Salam dan sukses selalu" (Fuad Nasar, Depag)

"Alhamdulillah mas, saya sudah beli Republikanya, baru baca bagian depannya mas, semoga mas ahmad makin suksesmulia" (Jamil Azzaini, Motivator)

"Luar Biasa" (M. Arifin Purwakananta, Direksi DD)

"Barakallaah" (Naharus surur, Ketua I BAZNAS)

"Selamat, Semoga dapat menjadi bekal untuk peran yang lebih luas di masyarakat" (Rini Suprihartanti, Direksi DD)

"Alhamdulillah..., mudah-mudahan menjadi pemantik prestasi dan daya guna yang lebih dahsyat lagi untuk lembaga dan umat ke depan" (Kusnandar, Direksi DD)

"Mabruk ya akhi..! Semoga menambah kemudahan dan kekuatan untuk memperjuangkan Islam...!" (Wahyu SES, Pengusaha)

Profil Ahmad Juwaini di Republika

Berikut Profil ahmad Juwaini yang ditulis Republika
Minggu, 13 September 2009, halaman 1
Terobosan Penggalangan Zakat

sosok

AHMAD JUWAINI


Obsesi kebanyakan orang, lulus kuliah mendapat pekerjaan di perusahaan besar, mendapat penghasilan besar, plus jabatan strategis. Tak heran, keputusan Ahmad Juwaini (40 tahun) memilih bergabung mengelola zakat di Dompet Dhuafa (DD) Republika sempat mengejutkan kawan-kawannya.

Apalagi, saat itu ia sedang bekerja menangani proyek Pemda Jabar dengan Bank Dunia. "Gaji yang ditawarkan DD hanya 50 persen dari gaji saya sebelumnya,’‘ ungkap Ahmad mengenang pertama kali masuk DD Republika tahun 1996. ‘’Tapi, saya setuju dan siap bergabung di Dompet Dhuafa.’‘

Jika berpikir realistis, akunya, ia sulit menerima penghasilan yang jauh berkurang itu. Lebih-lebih, hijrah ke Jakarta bukan ha -nya akan menghadapi tantangan yang berat, melainkan juga membutuhkan pengeluaran yang besar. Tapi, setelah dijalani, Ahmad tidak meng -alami hambatan hingga kini memasuki tahun ke-13.

Kenyamanan di kantor baru itu terwujud, karena dia bersama teman-teman seangkatannya memiliki semangat keislaman yang tinggi untuk mengimplementasikan zakat. Pada sisi lain, ia merasakan pekerjaan yang dilakoninya ada unsur pengorban. Tiap pengorbanan pasti ada balasan, kata lulusan manajemen Universitas Padjadjaran, Bandung, ini. Dari semangat yang sama itulah, Ahmad menemukan jawaban. Ternyata, penghasilan bukan segala.Yang pen ting saat bekerja ada kenyamanan, dan kita bisa mengembangkan diri mela kukan sesuatu untuk kepen tingan orang banyak,katanya.

Jalan karier
Pada awal kariernya, Ahmad mendapat jabatan sebagai kepala bagian keuangan. Lalu, beralih menjadi kepala bagian pengembangan dan bisnis. Pada posisi inilah, Ahmad perlu melakukan terobosan-terobosan baru agar umat Islam mau mengeluarkan zakat. Sebab, masih banyak pemikiran dangkal yang menganggap zakat dikeluarkan hanya untuk menggugurkan kewajiban. Zakat dikeluarkan menjelang Lebaran, lalu dibagi-bagikan ke fakir miskin. Setelah Lebaran, si miskin kembali miskin.

Padahal, jelas Ahmad, implementasi zakat tidak demikian. Zakat tak hanya untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek, melainkan juga jangka panjang. Bagaimana dengan berzakat bisa membantu meningkatkan taraf hidup orang miskin agar menjadi lebih baik. Salah satu caranya melalui pemberdayaan ekonomi. Jika ini dilaksanakan dengan benar, angka kemiskinan di Indonesia bisa semakin turun,katanya.

Untuk menarik minat umat gemar berzakat, tambahnya, perlu melakukan pendekatan persuasif. `fKita tidak memakai dalil ancaman, yang tidak berzakat masuk neraka. Tapi, melahirkan ide-ide kreatif dan inovatif untuk memengaruhi dan meyakinkan umat,ff kata ayah tiga anak ini.

Kartu ukhuwah
Terobosan menarik ditempuh DD sejak awal berdiri. Pada tahun 1996-1997, DD membuat kartu ukhuwah untuk berzakat, yang sekaligus bisa digunakan sebagai ATM. Selain itu, DD juga membuat stiker-stiker `orang taat bayar zakat, pameran lukisan yang hasil donasinya untuk zakat, dan membayar zakat melalui internet. Jemput bola pun dilakukan di kawasan orang-orang kaya singgah. Salah satunya, counter di bandara dan membagikan brosur di pintu tol.

Kita mencegat orang-orang kaya di mana pun mereka berada. Kita pun memberi pelayanan semudah mungkin saat mereka ingin membayar zakat. Istilahnya, hanya dengan kedipan mata saja mereka bisa membayar zakat. Makanya, di manamana bertebaran counter zakat,papar Ahmad.

Langkah lainnya, tambah Ahmad, tim DD turun langsung ke lapangan. Di antaranya, mempresentasikan mengenai zakat ke perusahaan-perusahaan di gedung bertingkat di Jakarta. Setiap ada kesempatan seminimun mungkin harus dimanfaatkan. Usai shalat Jumat di perkantoran-perkantoran, setelah imam turun, tim DD Republika langsung naik ke mimbar mencuri perhatian. Dalam waktu lima menit, menyampaikan pesan zakat seefektif mungkin. Kadang jamaah sudah bubar, tinggal beberapa orang. `fYang penting pesan sampai ke umat, kata Ahmad.

Penyaluran
Zakat yang terkumpul lalu dikelola, kemudian diberikan kepada yang berhak. Setiap ada bencana di seluruh Indonesia, Ahmad bersama para relawan turun langsung ke lapangan. Banyak pengalaman di lapangan yang membuatnya menitikkan air mata.

Ia melihat banyak ironi. Di antaranya, ketika ia mengetahui banyak relawan bekerja keras membangun rumahrumah untuk korban gempa di Yogyakarta. Ketika pulang, sang relawan malah diusir oleh ibu indekos karena menunggak pembayaran uang indekos.

Ahmad pun tak tahan menitikkan air mata melihat ekspresi anak-anak jalanan ketika mendapat bantuan rumah dari DD di Pulo Gadung, Jakarta Timur. Anak-anak jalanan itu memberi bingkisan lagu ciptaan sendiri. Terlihat ekspresi mereka sangat tulus. Itu yang membuat saya tersentuh dan menangis, ungkap suami Leis Suzanawaty ini.

Dia juga terharu ketika memberi beasiswa kepada anak desa kurang mampu, yang lulus masuk ke Universitas Indonesia (UI). Setelah lulus kuliah, dia bekerja di perusahaan besar, dan kini sarjana UI tersebut rutin memberi zakat untuk membantu anak-anak seperti pengalaman dirinya, katanya.

Ahmad menduga bila ia tidak bekerja di lembaga semacam DD, belum tentu bisa memberi perhatian lebih terhadap orang-orang dhuafa. Karena itu, tak henti-henti ia bersyukur, ternyata masih banyak orang yang hidupnya jauh lebih susah dari dirinya. Kini, tambahnya, setiap ada orang datang yang membutuhkan bantuan, tidak berani ia menolaknya. Karena saya khawatir, ketika menolak ternyata `orang yang datang itu adalah malaikat. Jangan sampai itu terjadi, akunya.

Harapan
Ke depan, Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa Republika ini mengharapkan, setiap umat tergerak untuk menyerahkan 2,5 persen dari penghasilannya. Dari jumlah tersebut, jika dikumpulkan dan dikelola dengan baik, hasilnya akan luar biasa. Menurut Ahmad, tidak tertutup kemungkinan, dari hasil zakat umat Islam bisa memiliki rumah sakir bertaraf internasional gratis, membangun sekolah unggulan gratis, dan bahkan kampus unggulan gratis bagi semua mahasiswa kurang mampu.

Berkah zakat, tambahnya, tidak hanya dirasakan oleh penerima zakat, tetapi juga oleh pemberi zakat. Umat Islam pasti bangga memiliki bentuk fisik dari hasil zakat yang bisa dirasakan seluruh umat, katanya. (susie evidia)

Profil di Republika

Subhanallah dan Alhamdulillaah, akhirnya Republika minggu 13 september 2009 di kolom sosok halaman 1 mencatat saya sebagai bagian dari insan-insan yang sedang memperjuangkan zakat di Indonesia dan dunia.

Terima kasih saya haturkan kepada para pembina DD, guru-guru saya, mentor dan semua sahabat yang telah mendukung saya sehingga itu terwujud. Mudah-mudahan Allah membalas semua kebaikan Bapak dan Ibu dengan balasan pahala berlipat ganda. Amin

sahabat dalam perjuangan
Ahmad Juwaini
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

07 September 2009

Training ESQ... Luar Biasa !

Atas undangan khusus dari keluarga besar ESQ (alias gratis : thanks..yah..!), tanggal 4-6 September 2009 lalu, saya mengikuti training ESQ Eksekutif angkatan ke-82. Sebenarnya awalnya saya agak enggan untuk ikutan, karena sebelumnya sudah ada rencana kegiatan pada 3 hari itu dan datangnya undangan juga sangat mepet, yaitu satu hari sebelum pelaksanaan. Tapi karena saya mempertimbangkan bahwa sangat sayang kalau kesempatan ini harus dilewatkan, apalagi dikasih free lagi, jadi saya pikir saya harus menghargainya. Terlebih memang saya juga sudah lama meniatkan bahwa pada suatu saat nanti saya akan mengikutinya. Anak saya saja yang di SD, dua-duanya sudah mengikuti (ESQ Kids, jadi mungkin ini giliran Bapaknya). Jadi saya pikir saya harus memaksakan untuk mengikutinya. Untuk alasan belajar dan mengembangkan diri harus selalu bisa meluangkan waktu, itu kata orang-orang hebat !

Setelah saya datang dan mengikuti pelatihan, ternyata peserta angkatan 82 itu sebanyak 500-an orang, cukup banyak juga. Satu dua orang ternyata ada yang saya kenal. Alhamdulillaah saya pikir..., minimal bisa hai-hai..., tapi ada juga yang saya gak kenal, tapi mereka kenal saya, terus ramah menegur saya..."eh..Pak Ahmad..., Assalaamualaikum..." (dalam hati..., "mungkin begini nih kali kalau jadi seleb" :)..gubrak...!!)

Setelah saya menikmati 3 hari pelatihan, maka kalau saya meringkaskan kesan saya selama merasakan pelatihan adalah :
1. Ada keindahan
2. Ada kenikmatan
3. Ada kesadaran
4. Ada kebahagiaan
5. Ada perubahan
6. Ada gangguan
7. Ada keceriaan dan kelucuan
yang semuanya itu, Insya Allah akan sangat berguna untuk kehidupan saya selanjutnya, baik diri, keluarga, masyarakat dan pekerjaan atau karir saya, alhamdulillaah...

Pelatihan itu memang luar biasa, karena dilakukan dengan teknologi multimedia tercanggih, dengan tata suara 40.000 watt dan dihiasi gambar-gambar 3 Dimensi, yang menikmatkan untuk mata dan telinga serta hati.

Meskipun ada sedikit bagian yang kurang nyaman, tetapi secara keseluruhan saya menilai pelatihan ESQ memang... LUAR BIASA...!!! Maka pantaslah jika saya merekomendasikan kepada segenap amil untuk mengikutinya..., mumpung kita masih hidup... (he..he...)

Alhamdulillaah,
Jazakumullah khairal jazaa kepada keluarga besar ESQ yang telah mengundang saya,

Go ! Go ! Go ! Fight ! Fight ! Fight ! Win ! Win ! Win !

Salam 165

Ahmad Juwaini
Alumni ESQ

03 September 2009

Gempa Robohkan 10.000 rumah

Kamis, 3 September 2009 | 13:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Hingga siang ini, Kamis 3 September 2009 pukul 12.00 WIB, terdapat penambahan data kerusakan rumah akibat gempa yang menimpa permukiman penduduk.

Menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), di Kabupaten Sukabumi, tercatat sebanyak 1.656 unit rumah roboh/rusak berat dan 2.594 unit rumah rusak ringan. Selain itu, 39 unit sekolah, 106 unit tempat ibadah, dan 2 unit bangunan lainnya juga mengalami kerusakan.

Di Kabupaten Cilacap tercatat 504 unit roboh/rusak berat dan 739 unit rusak ringan. Selain itu, 3 unit sekolah, 3 unit tempat ibadah, 4 kantor, 4 buah pasar serta 4 unit fasilitas umum lainnya juga rusak.

Secara keseluruhan, rumah roboh/rusak berat akibat gempa sebanyak 10.695 unit, dan rusak ringan 13.157 unit. Selain rumah, data kerusakan juga meliputi 367 unit sekolah, 353 unit tempat ibadah, dan 30 unit kantor.

Kordinasi Gempa Jabar

DD akan menerjunkan tim penanggulangan bencana yang menyasar 8 kab/kota di jabar (sukabumi, cianjur, bandung, cimahi, soreang, garut, tasikmalaya, ciamis, banjar) dan 1 di jateng (cilacap)
Relawan bencana DD akan menggunakan brand Disaster Management Unit DD yang terdiri dari relawan LKC, LPM dan DD Bandung.
Pada tahap awal DD akan membuka posko yng langsung melayani kebutuhan pangan alias dapur umum dan kesehatan.
Untuk sementara fase rescue akan berlangsung selama 1 minggu
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Gempa Tasikmalaya

Hari selasa tanggal 2 September 2009 jam 14.55 terjadi gempa dengan kekuatan 7,3 SR dengan pusat gempa pada kedalaman laut yang berjarak 142 km arah barat daya Tasikmalaya. Sampai dengan saat ini sudah tercatat korban meninggal sebanyak 46 orang, ratusan luka-luka dan ribuan bangunan rusak