04 Desember 2011

Ekspor Nilai

Tanggal 27 November 2011 yang bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1433 Hijriyah, menjadi momentum istimewa. Pada tanggal tersebut berlangsung penandatanganan kerjasama (Memorandum of Understanding) antara Dompet Dhuafa dan Ikatan Keluarga Muslim Indonesia (IKMI) Korea di Kawasan Guro Seoul. Penandatanganan ini melingkupi kerjasama di bidang pengelolaan dana sosial, bantuan karitas, pengembangan sumber daya manusia, pengembangan kewirausahaan, pemberdayaan ekonomi dan pendampingan kemandirian. Penandatanganan kerjasama ini dalam konteks Dompet Dhuafa (DD), adalah bagian dari perluasan layanan dan aktivitas DD ke mancanegara. Setelah sebelumnya DD membuka cabang di Hongkong, Jepang dan Australia, kini DD juga memasuki negeri ginseng. Adanya organisasi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) seperti IKMI, memungkinkan bagi DD untuk menyebarkan dan menguatkan nilai-nilai kebaikan yang selama ini sudah dikembangkan, sehingga bisa meluas sampai ke Korea. IKMI adalah organisasi TKI yang cukup concern dalam kegiatan sosial dan keagamaan. Beberapa di antara bentuk kegiatan IKMI adalah diskusi dan kajian, menyalurkan bantuan sosial, kursus bahasa dan komputer, pengembangan koperasi, olahraga bersama, pelayanan perpustakaan dan wisata alam. IKMI adalah organisasi TKI pertama di Korea yang memiliki pusat kegiatan di sebuah musholla. Di Korea sendiri terdapat 18 organisasi TKI yang saat ini banyak melakukan kegiatan bersama. Jumlah keseluruhan TKI di Korea saat ini telah mencapai 32.000 orang. Pada umumnya mereka bekerja di sektor manufaktur, khususnya bidang otomotif dan elektronik. Mereka mendapatkan penghasilan rata-rata sekitar USD 15.000. Banyaknya komunitas Indonesia di Korea ini mendorong berkembangnya berbagai kegiatan TKI, baik dalam konteks sosialisasi maupun pengembangan diri. Selaras dengan ini DD dapat berperan juga dalam membantu pengembangan kualitas TKI. Sebagai lembaga yang lahir dari kesadaran nilai (khususnya nilai kepedulian), DD memandang, bahwa nilai-nilai kebajikan yang selama ini telah mewarnai DD harus disebarkanluaskan. Bila selama ini DD mengkampanyekan nilai kepedulian dan kemanusiaan kepada masyarakat Indonesia, maka menjadi kewajiban DD untuk menyebarkannya ke masyarakat dunia. Ibarat pencak silat — salah satu cabang olahraga yang berbasis kepada budaya lokal Indonesia, kini telah menjadi cabang olahraga dunia — maka nilai-nilai organisasi DD juga dapat disebarkan ke khalayak global. Saatnya nilai-nilai kebajikan DD juga dapat “diekspor” ke mancanegara. Kekuatan terbesar organisasi nirlaba (termasuk DD) adalah kesadaran dan komitmen dalam memperjuangkan nilai-nilai. Sebuah kesadaran nilai yang mungkin awalnya dimiliki oleh beberapa orang, telah diubah menjadi nilai organisasi, kemudian disebarkan dan ditransformasikan dalam kehidupan masyarakat sekitarnya. Jika pada awalnya nilai-nilai itu dianut dan diamalkan oleh sebagian kecil orang, pada akhirnya nilai-nilai itu akan menjadi kesadaran dan perilaku sebagian besar masyarakat. Untuk dapat menyebarkan nilai sehingga meluas dan menjadi perilaku bersama masyarakat, maka diperlukan para “pejuang nilai” yang bekerja keras untuk mencapai tujuan mulia tersebut. Kualitas penyebar nilai kebajikan tersebut adalah kualitas para aktivis pejuang, yang memiliki orientasi jangka panjang tentang cita-cita tertinggi dalam mencapai tujuan lembaga. Terlebih lagi jika lembaga menginginkan agar nilai-nilai yang diemban tersebut dapat menyebar ke seluruh dunia, maka diperlukan energi perjuangan yang lebih besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar